Jangan Bergantung pada Platform

Kesalahan yang saya buat beberapa tahun lalu adalah menjadikan platform freelancer sebagai pintu utama mendapatkan orderan.

Memang terasa praktis. Tidak perlu branding yang mumpuni, tidak perlu membuat konten, apalagi marketing. Cukup menyisihkan sebagian earning untuk budget iklan di platform, dan semua beres. Saya sedang membicarakan Fiverr.

Hal yang terlambat saya sadari adalah, terlalu bergantung pada suatu platform itu seperti bekerja di sebuah perusahaan tanpa kontrak. Ketika performa sedang tidak baik, akan selalu ada pekerja lain yang siap menggantikan posisi kita. Tidak peduli seberapa bagus performa kita sebelumnya.

Yang saya maksud dengan “digantikan” adalah posisi gigs di halaman pencarian. Sangat sulit bersaing dengan ribuan freelancer untuk bisa muncul di halaman awal. Memberikan hasil yang lebih pun terkadang masih belum cukup.

Solusinya? Cari bidang lain yang persaingannya lebih sedikit. Tapi untuk orang yang memiliki skill tertentu, dan sudah mendedikasikan banyak waktu untuk mempelajarinya, apakah harus meninggalkannya demi menjual skill yang kebetulan belum banyak pesaingnya?

Pada akhirnya, memang Fiverr bukan untuk semua orang. Tapi menjadikannya sebagai salah satu sumber income bukanlah hal yang salah. Jangan bergantung hanya pada satu platform. Cari trafik sendiri, bangun branding, dapatkan klien yang cocok, dan terus berkembang menjadi lebih baik.