Kenapa Orang Suka Konten Soal Earning?

Setelah sekian lama scrolling media sosial, entah itu Threads, Facebook, X, dan lainnya. Saya mulai menyadari satu pola, kenapa konten yang paling menarik perhatian justru yang berbau earning? Saya tidak sedang ingin nyinyir soal ini. Saya hanya ingin menulis apa yang selama ini saya pikirkan.

Strategi mendatangkan impresi lewat pamer penghasilan dan klaim seperti “auto cuan dari rebahan”, “puluhan juta per bulan tanpa ngapa-ngapain”, atau hal-hal yang terdengar too good to be true, ternyata tidak pernah gagal dalam menarik perhatian. Konten semacam itu hampir selalu ramai dengan like dan komentar.

Kalau ingin membangun audiens di media sosial, apakah memang harus pakai cara seperti ini?

Saya pernah melihat seseorang yang berbagi ilmu dan pengalamannya di sosial media, tanpa menunjukkan penghasilannya. Tapi alih-alih diapresiasi, justru banyak yang mempertanyakan kredibilitasnya. Dituduh hanya teori, atau “omong doang”.

Apa memang kita harus membuktikan dulu hasil cuan-nya agar bisa didengar? Atau saya saja yang terlalu idealis?

Jujur, saya masih memilih jalur yang berbeda. Saya mencoba berbagi value dari apa yang sedang saya pelajari, walau butuh waktu untuk bisa bertemu dengan audiens yang punya minat dan pemikiran serupa.