Migrasi Sistem Operasi ke Linux

Setelah beberapa kali maju-mundur dengan keputusan untuk meninggalkan Windows dan beralih ke Linux, akhirnya saya mencoba keluar dari zona nyaman dan pindah ke Linux. Saya memilih Linux Mint XFCE sebagai sistem operasi harian (daily OS).

Sebenarnya, saya tidak sepenuhnya beralih, karena laptop utama saya masih menggunakan macOS dan saya tidak berniat menginstal Linux di dalamnya, saya tidak ingin kehilangan feel touchbar yang sangat nyaman itu.

Alasan utama saya pindah ke Linux adalah karena selama ini saya memakai Windows hanya untuk menjalankan Illustrator dan Photoshop, tidak lebih. Saya memang cukup asing dengan software desain lain. Namun setelah saya cermati, sebagian besar workflow saya hanya menggunakan Illustrator untuk auto trace gambar dari Procreate dan menambahkan teks, serta Photoshop untuk kebutuhan mockup, itu saja. Kedua kebutuhan ini sebenarnya bisa digantikan oleh Inkscape dan Photopea.

Inkscape tentu saja membutuhkan penyesuaian, karena cara kerja dan antarmukanya sangat berbeda dibandingkan Illustrator. Sedangkan Photopea, meskipun gratis dan menampilkan iklan, tampilannya sangat mirip dengan Photoshop. Buat saya itu tidak masalah, karena untuk sekadar mockup, saya juga bisa menggunakan Canva.

Semoga saya bisa menyesuaikan diri dan bertahan lama dengan Linux. Karena ke depannya, kemungkinan besar saya akan lebih fokus pada pengembangan website. Kesan pertama saya menggunakan Linux, sangat menyenangkan, cepat, ringan, dan responsif.